Jadikan artikel yang Anda posting merupakan jawaban atas permasalahan

Sifat ini saya namakan "Autis Kronis"

Rekan blogger yang saya cintai dan saya banggakan...pada kesempatan ini saya memposting sebuah entri baru yang isinya mungkin agak lain dari sebelumnya.Ini hanyalah sekedar pengalaman saya sendiri, jadi bukan untuk dijadikan pedoman baku untuk kalian. 

sebelumnya selawat dan taslim kita tuturkan kepada junjungan kita Nabi Besar Muhammad SAW yang telah menghabiskan masa hidupnya dengan penuh perjuangan demi tetap tegaknya Agama Islam dimuka bumi ini.Amin.
 
Selanjutnya marilah kita sama2 membuat perjanjian bahwa tidak akan ada keributan setelah membaca postingan ini, apabila tidak sanggup dengan perjanjian ini maka saya sarankan supaya berhenti membacanya sekarang juga.....

Entri kali ini bakal membuat beberapa orang yang sempat membacanya akan mengkritik diri dan memang itu yang saya harapkan supaya lebih intropeksi diri sebab ini merupakan sesuatu yang sangat tidak disadari.Penasaran????oke kita mulai saja....

Anda dan saya mungkin pernah mengalami diajak jalan2 oleh rekan kerja/teman, baik ke tempat wisata,mall,dll. Lalu apa yang terjadi jika teman kita itu asyik BBM-an or SMS-an mulai dari berangkat, diperjalanan, sampai ditempat tujuan bahkan sampai diperjalanan pulang kerumah masing2 yang bersangkutan tetap asyik dengan Hp-nya.???atau bahkan kejadian ini justru kita yang melakukan tanpa kita sadari. 

Sebaiknya jika mengalami diperlakukan seperti ini sebaiknya jangan mengajaknya lagi sebab kita bakal jadi "tape busuk" yang ga ada artinya.Kalau pun sudah terlanjur jalan sebaiknya bawa ketempat makan setelah itu pulang. Kita hanya akan buang2 waktu dengan orang seperti ini,,,sebab orang seperti ini sudah mengidap penyakit autis kronis (terlalu asyik dengan dirinya sendiri) kita tidak akan menikmati suasana liburan dengan cara di "kacangin" oleh orang autis kronis.

Nah bagi sobat-sobit merasa atau belum merasakan kelakuan seperti ini, sebaiknya bersegeralah instropeksi diri sebelum rekan disebelah anda merasa jenuh dengan sikap itu. 

Bagaimana jika terpaksa harus menelpon atau terpaksa membalas BBM atau sms karena ada suatu hal penting yang perlu dikordinasikan dengan si pengirim yang membutuhkan jawaban atau keputusan cepat. Maka sesuai etika sebaiknya minta izin dulu atau sekedar basa basi minta maaf ketika berbicara.

0 komentar:

Posting Komentar

SARA, Pornografi dan Promo Online akan kami hapus.Terimakasih.