cerpen...!!!Ciuman Terakhir Dari Ibu
Alhamdulillah sampai juga di kota Daeng setelah 3 jam berlalu berada di perut pesawat. Baru aja di Kota Kembang...
Sejenak kuterhanyut dalam lamunanku,yah...9 tahun yang lalutepatnya tahun 2000 saya meninggalkan bandara ini dengan kemeja putih celana kain warna hitam sebagai Catar...telah banyak perubahan,makin padat termasuk angkotnya,bangunan pusat perbelanjaan makin menjamur berdiri angkuh dihampir setiap sisi jalan,cuma satu yang belum berubah cuacanya yang panas bak membakar kulit.
"mauki naik Taxi,pak?" Ucap seorang lelaki paru baya persis disampingku membuyarkan lamunanku.
"ndaji,pak."ucapku singkat.
Beberapa menit lagi nyampe di sebuah Desa yang cukup jauh dari keramaian,yah tempatku dibesarkan sebagai petani,suasana damai, indah,serta udara yang jauh dari pencemaran asap kendaraan dan pabrik.
***
"kapan kemakam ibumu?"
"besok pagi aja,kek"
teringat kembali masa-masa indah,ketika ibu masih hidup. Kini engkau telah dipanggilNya. Engkau selalu melepas kepergianku dengan pelukan kasih sayang yang tulus,seakan tak mau berpisah dengan anakmu ini. Walaupun sepanjang hari saya selalu membuatmu kecewa dengan kebandelanku yang tak mau mendengar nasehatmu. Sungguh tak ada yang dapat menggantikan ke tulusanmu,kasih sayangmu...bahkan ketika ibu terbaring di Rumah sakit berjuang menahan sakit,ibu masih sempat untuk menelponku,memberiku nasehat. Tapi sekarang saya rindu nasehat itu...bahkan satu hal yang selalu membuatku meneteskan air mata ketika mengingatmu,ibu tidak sempat memakai baju pesanan ibu yang waktu itu memintaku membelikan 'BAJU MUSLIM' pada hal bajunya sudah saya belikan.Setiap kali saya pergi meninggalkanmu ibu selalu menciumku dengan penuh kasihsayang,,,tapi sungguh tidak menyangka ketika meninggalkan ibu yang masih terbaring sakit,ibu dengan sisa tenaga berusaha bangun untuk memelukku kemudian menciumi wajahku dengan berlinangan air mata. Sungguh...!Jauh diluar dugaanku bahwa itu adalah ciuman terakhir ibu melepaskanku pergi ke medan tugas.Padahal dari waktu itu ibu masih sangat lemas terlihat dari wajah ibu yang masih pucat dengan tubuh yang tergulai,memaksaku untuk membawa ibu keluar dari Rumah Sakit dengan alasan sudah sembuh dan ingin pulang kerumah untuk merawatku dan memasakkanku makanan yang enak,itu yang ibu katakan waktu itu...
"sudahlah,,,ayo kita pulang!" sebuah tangan menepuk pundakku membuyarkan lamunanku yang masih berlutut persis disamping makam ibu.Tanpa kusadari butiran bening menetes membasahi batu nisan.
****TAMAT****.
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
0 komentar:
Posting Komentar
SARA, Pornografi dan Promo Online akan kami hapus.Terimakasih.